COKORDA Raka Satrya Wibawa menjawab kepercayaan yang diberikan Satria Muda Britama Jakarta kepadanya dengan baik. Sempat diragukan di awal musim lalu, pelatih debutan itu membawa tim asuhannya menembus grand final .

Pada laga semifinal championship series di GOR UNY Jogjakarta semalam, SM mengatasi perlawanan Garuda Kukar Bandung dengan skor 77-72. Mereka akan menghadapi musuh bebuyutannya, Aspac di partai puncak Sabtu mendatang.

Wiwin yang berusia 37 tahun itu memulai debutnya sebagai pelatih kepala musim ini. Dia menjadi head coach termuda kedua di antara semua tim di championship series 2014. Pelatih paling belia pada babak delapan besar musim ini adalah Tondi Raja Syailendra (Hangtuah Sumsel IM) yang lahir pada 29 Desember 1983.

Sukses menembus grand final membuktikan kapasitas Wiwin sebagai pelatih yang mampu meng- handle SM yang terdiri atas pemain-pemain senior. ''Saya sih tidak merasa kesulitan menangani mereka. Mungkin mereka yang kesulitan menangani saya, ha...ha...ha... ,'' kata Wiwin, lantas tertawa lepas.

Pada laga semalam, Garuda yang mayoritas pemain muda berhasil mengimbangi SM. Namun, kematangan pemain SM berhasil membendung Garuda. Point guard senior SM Faisal Julius Achmad tampil paling produktif dengan 15 poin dan 5 rebound . Shooter senior lainnya, Amin Prihantono, menambahkan 11 angka. ''Saya berterima kasih kepada para pemain karena mau menerima saya dan mau dengan style saya,'' kata Wiwin.

Dari Garuda, kapten tim Wendha Wijaya mengemas double-double dengan 12 poin dan 11 assist . ''Saya tidak menyesal karena kans menang ada. Saya kira, pencapaian kami sudah melewati target. Kami akan berfokus mengejar posisi ketiga,'' papar A.F. Rinaldo, head coach Garuda. (nur/c4/ang)

Story Provided by Jawa Pos