PEMBENAHAN: Forward Satria Muda Kevin Yonas Sitorus melepaskan pas sing saat melawan Pacific dalam Preseason Tournament Mangupura Cup 2014. (Foto: Boy Slamet/Jawa Pos)
SATRIA Muda (SM) Britama Jakarta gagal melaju ke final Preseason Tournament Mangupura Cup 2014 di GOR Purna Krida Kerobokan, Badung, 11-19 Oktober lalu. Bahkan, mereka juga kalah oleh Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta pada perebutan tempat ketiga.
Kegagalan itu membuat pelatih SM Cokorda Raka Satrya Wibawa mengambil banyak pelajaran. Terutama banyaknya jumlah turnover yang dilakukan Christian Ronaldo Sitepu dkk. Di antara tim empat besar lain, yakni Aspac Jakarta, CLS Knights Surabaya, dan Pelita Jaya, SM punya catatan turnover terburuk.
Ya, secara total SM mencatat 153 turnover dalam tujuh laga. Itu berarti runner-up Speedy NBL Indonesia musim lalu tersebut rata-rata melakukan 21,8 turnover per game. Jumlah yang menurut coach Wiwin -sapaan Cokorda Raka Satrya Wibawa- terlalu banyak untuk tim sekaliber SM.
Nah, karena itu, sebelum terjun pada seri perdana Speedy NBL Indonesia, 3-7 Desember di Jakarta mendatang, dia melakukan pembenahan pada titik lemah SM selama pramusim tersebut. "Dengan rata-rata jumlah turnover sekitar 20 per game, akan berbahaya apabila melawan tim-tim besar. Karena itu, kami akan berusaha menguranginya," kata Wiwin.
Di antara empat tim besar itu, yang paling jarang melakukan turnover adalah CLS yang mencatat 110 kali, disusul PJ (127), dan Aspac (131). Untuk membenahi kekurangan tersebut, salah satu cara yang ditempuh adalah memperbanyak drill-drill passing dan memperbaiki chemistry serta teamwork saat melakukan serangan.
"Kami memperbanyak latihan passing. Bagaimana cara melakukan passing yang benar. Selain itu, saat posisi tidak memungkinkan, jangan terlalu dipaksakan untuk masuk," terangnya. "Kami juga harus memperbaiki chemistry. Kadang ada pemain mau yang seperti ini, yang lain berpikiran lain," tambahnya.
Peningkatan kerja sama dan teamwork tersebut diharapkan bisa menjadi solusi untuk mengurangi jumlah turnover. Meski begitu, dia yakin performa yang ditunjukkan anak asuhnya akan membaik. Dengan banyaknya skuad muda dalam barisan roster SM, chemistry belum bisa terbentuk dengan baik. (mid/c7/ham)
Story Provided by Jawa Pos