JEBOLAN DBL: Bintang muda Kevin Yonas Sitorus ketika membela Satria Muda di Preseason Tournament Mangupura Cup 2014. Ini musim ketiganya di Speedy NBL Indonesia. (Foto: Dipta Wahyudin / Jawa Pos)
Aspac Jakarta selalu juara dalam dua musim terakhir. Mereka juga mengawali musim ini dengan juara Preseason Tournament Mangupura Cup 2014. Tim mana yang berpotensi menjadi penantang utama Aspac?
---
PADA preseason tournament, Aspac yang tergabung di grup A menjadi juara dengan mengalahkan CLS Knight Surabaya. Dari grup B, Pelita Jaya Energi MP Jakarta dan Satria Muda Britama Jakarta tertahan di semifinal. Biar begitu yang berpotensi menjadi penantang utama datang dari grup B pada preseason tournament lalu.
Namun, berdasar performa selama preseason tournament dan mengacu kepada roster musim ini, tampaknya Aspac yang berambisi three-peat harus memberikan perhatian kepada PJ. Tentunya, kekuatan tradisional SM juga tetap berbahaya.
Demi mewujudkan ambisi juara, PJ mendatangkan sederet pemain berkualitas untuk mempertebal roster-nya. Mereka menggaet Adhi Pratama, Tri Hartanto, Faisal Julius Achmad, dan Amin Prihantono. Para bintang lamanya juga tetap dipertahankan.
Alhasil, PJ disesaki para bintang. Tidak hanya memiliki barisan shooter yang berbahaya, tetapi juga punya big man yang tangguh. Tidak pelak, tim milik Syailendra S. Bakrie tersebut menjadi salah satu yang diunggulkan dalam perburuan gelar.
''Targetnya memang juara. Jadi, tidak hanya Aspac dan SM. Tetapi, mungkin semua tim big five berpikiran ke sana. Apalagi, PJ yang sudah seharusnya menjadi juara. Dengan materi pemain seperti ini, siapa pun pelatihnya pasti akan mematok juara,'' ujar A.F. Rinaldo, pelatih PJ, kemarin (28/11).
Memang, deretan bintang saja belum cukup. Faktanya, pada semifinal preseason tournament, mereka takluk kepada Aspac via overtime (73-78). Namun, Coach Inal -sapaan A.F. Rinaldo- menilai, chemistry dalam timnya sudah jauh lebih baik sekarang ini.
''Dengan sistem offense dan defense yang baru, kerja sama sudah terjalin cukup rapi. Tetapi, PR (pekerjaan rumah) kami adalah saat rotasi kadang sistem masih belum jalan,'' terang mantan pelatih Garuda Kukar Bandung itu.
Meski timnya menjadi salah satu favorit juara, Coach Inal mengatakan bahwa meraih juara tidak segampang membalik telapak tangan. Buktinya, dalam empat tahun terakhir, hanya sekali PJ mencapai final, yakni pada 2012-2013.
''Tanpa mengecilkan tim lain, yang jelas Aspac sebagai juara bertahan tetap akan berbahaya. Sebab, chemistry antar pemain lebih terjalin karena tidak banyak berubah. Selain itu, SM. Meski melakukan regenerasi, SM tetaplah SM. Memiliki tradisi dan pemain-pemain muda akan menjadi percaya diri, oh gue main di tim besar. Itu kan nilai tersendiri dari mental,'' lanjutnya.
Tidak salah memang jika Coah Inal menaruh perhatian kepada SM. Terlebih, dalam empat edisi, SM hanya sekali gagal menapak final, yakni pada 2012-2013, dan dua kali merebut gelar juara di dua musim awal.
Meski ditinggal dua pemain senior yang hijrah ke kubu PJ, SM masih memiliki deretan pemain senior yang berbahaya. Sebut saja Rony Gunawan, Christian ''Dodo'' Ronaldo Sitepu, Vinton Nolland Surawi, dan Erick Christopher Sebayang.
SM tidak mendaftarkan satu rookie pun. Tetapi, barisan pemain muda juara Speedy NBL Indonesia 2010 tersebut bukan wajah baru di kompetisi tertinggi basket tanah air. Bagi Kevin Yonas Argadiba Sitorus, Gunawan, dan Avan Seputera, musim ini adalah musim ketiga mereka. Pengalaman dua musim tersebut akan menjadi modal yang penting.
Semakin lengkap karena manajemen SM juga menggaet pelatih senior Wan Amran sebagai penasihat untuk membantu pelatih muda Cokorda Raka Satrya Wibawa. Meski fokus utama SM musim ini adalah regenerasi, Coach Wiwin -sapaan Cokorda Raka Satrya Wibawa- memasang target tinggi. ''Target sampai final dulu saja. Paling tidak sama dengan tahun lalu,'' ujar Coach Wiwin.
Coach Wiwin mengungkapkan, dengan banyak pemain muda di timnya, tugasnya saat ini adalah mengubah pola pikir mereka yang kadang masih memiliki ego tinggi. ''Karena banyak pemain muda, jadi mengurangi ego itu saja. Mikirnya, pemain hebat itu kalau cetak poin. Padahal, harus mulai defense dulu. Itu yang mau kami benerin. Offense kan masalah mengurangi ego. Ada yang kosong passing. Kalau defense, kan tanggung jawab," tegasnya. (mid/c4/ham)
Story Provided by Jawa Pos