DOMINAN: Forward Satria Muda Arkin Dikania Wisnu melakukan layup dalam hadangan Ponsianus Nyoman Indrawan dari Pelita Jaya dalam big match di Hall Basket Senayan, Jakarta, tadi malam. (Foto: Wahyudin / Jawa Pos)
SATRIA Muda Britama Jakarta menghadapi jadwal yang begitu sulit pada seri pembuka Speedy National Basketball League (NBL) 2014-2015. Di antara empat game, mereka menghadapi tiga big match. Hasilnya, tetap bisa sapu bersih.
Itu dimulai dari menghabisi CLS Knights Surabaya 64-52 (3/12), Satya Wacana ACA LBC Salatiga 71-53 (4/12), dan M88 Aspac Jakarta 73-63 (6/12). Tadi malam giliran Pelita Jaya Energi MP Jakarta yang mereka habisi 58-49 di Hall Basket Senayan, Jakarta.
Dengan begitu, sudah lima kali mereka mencatatkan sapu bersih selama seri Jakarta. Itu merupakan kali pertama mereka menyapu bersih seri pembuka. Sebelumnya, mereka melakukan seperti itu pada seri V (2010-2011), seri II (2012-2013), seri II (2013-2014), dan seri V (2013-2014).
Melawan PJ, small forward SM Arki Dikania Wisnu menjadi top scorer dengan mencatatkan 17 poin dan tambahan 7 rebound. Tetapi, bintangnya tetap Rony Gunawan. Pemain yang disapa Rogun itu mencetak double-double (12 poin dan 10 rebound).
Tambahan 10 rebound tersebut membuat Rogun masuk daftar NBL 1,000 Rebounds Club. Dia menyusul Galank Gunawan, Bima Riski Ardiansyah, Muhammad Isman Thoyib, dan Ponsianus ''Komink'' Indrawan yang lebih dahulu tembus 1.000 rebound.
''Hasil ini membuat kami semakin fokus menghadapi seri II Bandung. Penampilan anak-anak sangat baik,'' ujar Cokorda Raka Satrya Wibawa, pelatih SM, setelah laga kemarin (7/12).
Bentrokan SM versus PJ menjadi pertarungan para big man. SM dengan Christian Ronaldo Sitepu dan Rogun, sedangkan PJ dengan Adhi Pratama dan Komink. Tetapi, kali ini SM menjadi pemenang.
Mulanya, sumbangan 4 poin dari Adhi dan 3 poin dari Komink membantu PJ menutup kuarter pertama dengan unggul satu poin saja (16-15). Petaka terjadi ketika kuarter ketiga berjalan 6 menit 25 detik, tepatnya saat Komink melakukan foul trouble. Keadaan tersebut memaksa pelatih PJ A.F. Rinaldo menarik keluar MVP Speedy NBL Indonesia musim lalu tersebut.
Strategi Coach Inal -sapaan akrab A.F. Rinaldo- memasukkan Andy ''Batam'' Poedjakesuma untuk mengisi lubang tersebut tidak berjalan baik. Situasi itu memaksa Coach Inal kembali memasukkan Komink, tetapi mengganti pola bertahan menjadi zone defense.
Posisi Komik yang rentan foul out mampu dieksploitasi oleh Christian Ronaldo dkk untuk unggul jauh 10 poin (50-40). PJ memiliki momentum mengejar ketertinggalan saat tembakan tiga angka Amin Prihantono pada kuarter keempat menyisakan 1 menit 35 detik memangkas defisit hanya lima poin 54-49. Sayang, turnover yang dilakukan Kelly Purwanto dibalas oleh tembakan dua angka Rogun. Akhirnya, SM menjauh dan menutup laga dengan 58-49.
''Kali ini eksekusi kami memang kurang sabar, baik outside shooting maupun ketika bermain di inside. Anak-anak maunya cepat-cepat mengejar dan berganti unggul,'' ujar Coach Inal. (mid/dra/c4/ham)
Story Provied by Jawa Pos